Semuanya berawal pada sebuah minggu pagi di akhir bulan juni.
Dan dari tanggal 30 tahun 2013 itulah semua cerita bahagia ini
bermula.
“krriiiiiiiiiiing…
krrrriiiiiiinggggg” suara yang tak asing itu kembali membangunkan Ari dari
tidurnya.
Iya, suara lembut seorang istri bising dari
alarm ponsel miliknya.
“ternyata sudah pagi” gumam
Ari.
Padahal, tak biasanya alarm
di handphone-nya berbunyi sepagi itu di hari minggu.
“ini minggu spesial. Saatnya
bersenang-senang” ucapnya penuh semangat.
Iya, hari itu adalah hari dimana
perusahaan tempatnya bekerja, mengadakan acara rutin tahunan; Family Day.
Ari bergegas menuju pelaminan kamar mandi.
Ia seakan tak punya banyak
waktu lagi untuk santai sambil menikmati secangkir kopi seperti biasanya.
Seperti kaum pria pada
umumnya, kurang dari 15 menit saja Ari sudah rapi dan siap untuk pergi.
Pagi itu ia terlihat masih
mengantuk.
Maklum saja, semalaman ia
begadang main hati Playstation bersama teman-temannya.
Tak lama setelah berjalan
kaki, sampailah Ari di tempat yang ia dan teman-temannya tentukan untuk
berkumpul.
Ya, sebuah lokasi yang biasa
mereka tuju untuk sarapan setiap paginya.
Ari menghampiri tukang soto
untuk memesan seporsi soto, yang katanya sih Soto Surabaya.
Dan disana, ia dikagetkan
oleh kehadiran sesosok makhluk yang seakan tak asing lagi di matanya.
Dan benar saja, Ari memang
pernah bertemu dengannya, sebelumnya.
“Ria, kan?” Tanya Ari dengan
ramah.
“Iya” jawab makhluk tak asing yang tenyata seorang gadis cantik itu, dengan
raut muka agak bingung.
Mungkin Ria kaget, mengapa
di kota yang masih asing untuknya, ada seorang pria yang mengenalnya.
Dan setelah dijelaskan oleh
teman-temannya, barulah ia sadar kalau dirinya memang pernah bertemu dengan
pria itu sebelumnya.
Singkat cerita, selesai
sarapan, seluruh rombongan yang ada disitu, termasuk Ari dan Ria, bergegas berangkat
menuju sebuah tempat rekreasi di daerah Cileungsi
– Bogor.
Disana, Ari dan Ria jadi punya
banyak waktu untuk kembali berbincang dan sesekali mengingat tentang awal
pertemuan mereka.
Tak cukup sampai disitu,
mereka berusaha untuk lebih mengakrabkan diri satu sama lain dengan berfoto
bersama.
Katanya sih untuk
kenang-kenangan.
Padahal mah, yaa kalian tau
sendiri lah…
“Bagi foto yang tadi dong!”
pinta Ari. Kebetulan mereka foto-foto menggunakan handphone milik Ria.
“oke, bentar! Kalo enggak,
ntar aku upload ke facebook aja. Nanti kamu aku tag-in. akun facebookmu apa?
Biar aku add dulu” jawab Ria sambil nanya
balik ke Ari.
“oh, oke! search aja _____________ (sensor). Nanti
langsung aku confirm” balas Ari
sembari tersenyum.
Dan benar saja, tak butuh
waktu lama, malam harinya foto itu sudah beredar di dunia maya.
Mereka semakin akrab di
social media. Lewat facebook dan twitter, mereka saling mencoba mengenal
satu sama lain.
Hingga akhirnya mereka
sepakat untuk bertemu kembali, dan di dunia nyata tentunya.
Dari pertemuan keduanya,
mereka sepertinya merasakan hal yang sama; ‘Nyaman’.
Terdengar agak klise memang. Dua orang yang belum
benar-benar saling mengenal, sudah merasa saling nyaman. Tapi memang begitulah
kenyataannya.
Semakin hari, mereka semakin
dekat.
Dan bisa ditebak bagaimana
kelanjutannyya.
Ya, mereka berdua memilih
untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman. Atau bahasa umumnya ya Pacaran lah.
Iya, mereka yang dulunya tak
saling mengenal, sekarang sudah jadi lebih dari teman.
Entah waktu yang berputar
terlalu lambat, atau proses Pedekate
mereka yang berjalan begitu cepat.
Itu semua nggak penting lagi
memang. Karena bagi mereka kebersamaan tidak melulu bergantung pada waktu, juga
proses.
Kebersamaan lebih kepada
sebuah pilihan untuk mencoba menyatukan dua buah pemikiran, menyandingkan dua Ego yang kadang berseberangan. Serta memantapkan
dua hati untuk terus berbagi kebahagiaan.
Ya, semoga saja kebersamaan
yang selama ini mereka perjuangkan, bisa terus memberikan kebahagiaan sepeti
yang selalu mereka dambakan.
Bekasi, November 11th 2014.
Ale Syarifudin