“Sebenar-benarnya kamu adalah kamu yang ketika tak ada
seorang pun yang memperhatikanmu”
Sadar atau tidak, mau diakui ataupun tidak, tingkah laku kita sering
sekali, -atau bahkan selalu- dipengaruhi oleh penilaian orang lain terhadap
kita.
Kita seakan ingin melakukan ini-itu
agar dianggap begini atau begitu oleh
orang-orang di sekitar kita.
Atau bahkan kita jadi enggan untuk berbuat sesuatu karena sudah lebih
dulu takut akan penilaian mereka nantinya.
Salahkah?
Mungkin jawabannya “tidak”. Tapi kesannya kita jadi tidak lagi jujur. Bahkan
terhadap diri kita sendiri.
Yang lebih mengerikan lagi adalah, jika nantinya kita jadi lupa tujuan
kita hidup.
Kita seakan hidup hanya untuk di-cap
baik oleh orang-lain.
Kita mengabaikan impian kita demi sebuah penilaian yang sebenarnya tak
sepenting yang kita bayangkan.
Kita rela menjadi orang lain, di depan orang lain.
Kita takut untuk menunjukkan jati diri.
Kita menjadi diri kita sendiri hanya ketika kita tengah sendiri.
Ale Syarifudin